Pengembangan Asesmen Berbasis Kelas untuk Peningkatan Kompetensi Guru IPA SMP dan MTs Kecamatan Koto Tangah
Abstract
Kegiatan pengembangan assesmen berbasis kelas bagi guru IPA SMP dan MTs Kecamatan Koto Tangah memiliki beberapa tujuan, diantaranya: 1) Memberikan keterampilan pengembangan assesmen berbasis kelas; dan 2) Memberikan penyegaran tentang kaidah assesmen berbasis kelas. Sementara itu, manfaat yang ingin dicapai pada kegiatan pengembangan assesmen berbasis kelas bagi guru IPA SMP dan MTs Kecamatan Koto Tangah adalah: 1) Meningkatkan keterampilan pengembangan assesmen berbasis kelas guru IPA SMP dan MTs; dan 2) Meningkatkan pemahaman guru IPA SMP dan MTs tentang kaidah assesmen berbasis kelas. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah 35 orang guru IPA SMP dan MTs Kecamatan Koto Tangah. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama lokakarya diharapkan secara bertahap dapat disebarluaskan kepada guru bidang studi lain yang ada di lingkungan SMP dan MTs Kota Padang. Metode yang digunakan dalam program ini adalah berupa pelatihan dan lokakarya. Sebelum dilakukan pelatihan, semua peserta terlebih dahulu diberi wawasan tentang kaidah-kaidah utama assesmen berbasis kelas. Selanjutnya peserta diberi lembaran petunjuk penyusunan assesmen berbasis kelas dan berlatih mengembangkannya dengan dibantu tim pelaksana.
References
[2] Kemendikbud, “Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menegah Atas,” 2015.
[3] Kemendikbud, Panduan Penilaian Untuk Sekolah Menengah Atas. 2014.
[4] D. Wiliam, “What is assessment for learning?,” Stud. Educ. Eval., vol. 37, no. 1, pp. 3–14, 2011.
[5] Wakhinuddin, “Pengembangan , Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem Pemindah Tenaga,” Jur. Tek. Otomotif FT UNP Padang, vol. 17, no. September, pp. 608–614, 2011.
[6] E. Pujiati, E. Werdiningsih, and A. Prayitno, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Pembiasaan Siswa Berpikir Tingkat Tinggi,” in Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SENDIKA 2015), 2015, pp. 227–235.
[7] F. J. King, L. Goodson, and F. Rohani, “Higher Order Thinking Skills,” Publ. Educ. Serv. Program, now known as Cent. Adv. Learn. Assessment. Obtido www.cala.fsu.edu, pp. 1–176, 1998.
[8] R. Collins, “Skills for the 21st Century: teaching higher-order thinking,” Curriculum & Leadership Journal, vol. 12, no. 14. p. http://www.curriculum. edu.au/leader/teaching_highe, 2014.
(9) Novidsa, Ivo; Syamsurizal; Rahmawati Darussyamsu. (2017). Peningkatan Kompetensi Sikap Peserta Didik Dengan Penerapan Strategi Learning Community Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas VIII Di SMPN 12 Padang. Bioeducation Journal, 1(2), 87-96.
(10) Septiani, Vina; Syamsurizal; Rahmawati, Darussyamsu. (2017). Peningkatan Kompetensi Keterampilan Peserta Didik dengan Penerapan Strategi Learning Community melalui Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII di SMPN 12 Padang. Bioeducation Journal, 1(2), 117-126.