Innovation of Organic Vegetable Business Management Through Website Based “SKUPA” Model in Payobasung, Payakumbuh indonesia
Abstract
Pandemik covid 19 yang telah berlangsung selama 9 bulan telah membuat perekonomian porak poranda. Bagi petani kecil holtikutura/petani sayur satu satunya cara untuk tetap bertahan adalah dengan cara peningkatan kemampuannya untuk menciptakan strategi kemandirian, baik dari aspek produksi maupun pemasaran. Kemandirian petani untuk melakukan produksi sendiri tanpa bergantung pada penyediaan input produksi yang dijual di pasar, petani harus dapat menyediakan bibit dan pupuk untuk berproduksi, tanpa terganggu dengan kenaikan harga input produksi di pasar. Cara terbaik adalah dengan melakukan pertanian organik, sehat untuk dikonsumsi dan lingkungan terjaga terhindar dari keracunan residu kimia. Saat ini kasus keracunan pangan masih menghantui Indonesia. Keracunan makanan menempati urutan kedua setelah KLB difteri. Oleh sebab itu untuk mengurangi kasus tersebut atau meminimalisir maka masyrakat dituntut untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diperoleh dari teknik pertanian yang juga sehat yaitu menggunakan metode pertanian yang organik. Saat ini pertanian organik semakin banyak di minati oleh masyarakat, dengan terbuktinya petani yang beralih dari pertanian konvensional menjadi pertanian organik. Tujuan dari pengabdian ini ialah untuk memberikan edukasi mengenai pertanian organik dan cara pemasaran yang effektif kepada para petani yang ada di kelurahan Payobasung Payakumbuh agar mampu mandiri ditengah merosotnya perekonomian. Upaya pengelolaan perkebunan dilakukan dengan metode penanaman sayuran secara organik, yaitu dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati yang bisa dibuat dan dipakai sendiri. Untuk meningkat kan sektor pertanian organik tersebut maka diberikan pelatihan-pelatihan diantaranya pelatihan tentang pertanian organik dan strategi pemasarannya. Dengan kemajuan teknologi saat ini, strategi pemasaran yang diangkat yaitu pemasaran secara online atau website. Model SKUPA (Model Skunda Pesankan) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pada petani sayur yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan dan aktivitas bertani. Model SKUPA ini diterapkan melalui kegiatan pelatihan, pemutaran video, dan memberikan modul cara bertani yang memperhatikan kondisi lingkungan. Setelah menerapkannya pada satu lahan percontohan, hasil yang didapatkan telah mampu menyehatkan perekonomian petani . Dengan konsep ini pendapatan petani dapat meningkat 100%. Dengan keterampilan pertanian sayur organik model SKUPA dapat meningkatkan hasil panen sayur sehat di setiap hari dan keterampilan menggunakan website untuk pemasaran setiap hari hasil panen dapat di jual, masyarakat sehat dan sejahtera serta lingkungan terjaga.
References
Khalimi, K. 2010. Pemanfaatan Ragi (Saccaromyces sp.) Dalam Pengendalian Penyakit Tumbuhan Yang Ramah Lingkungan. BUMI LESTARI JOURNAL OF ENVIRONMENT, 10(2), 215–221.
Irawati, & Salamah, Z. 2013. Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Dengan Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Kotoran Kelinci. Jurnal Bioedukatika, 1(1), 1–96. https://doi.org/10.26555/bioedukatika.v1i1.40 79.
Baity, S., Purnomo, D., & Sulistyo, T. D. 2015. Budidaya Organik Kedelai Pada Sistem Agroforestri Menggunakan Pupuk Hayati. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 30(1), 7–12. https://doi.org/10.20961/carakatani.v30i1.118 40.
Novalina, Yunita W. 2012. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Organik Cair terhadap Hama Perusak Daun pada Tanaman Sawi (Brassica juncea). Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu-ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat tahun 2012. Volume 1:475-480. Medan 3-5 April 2012.
BPS Kota Payakumbuh Tahun 2017.
Novalina, Zulkarnain, Wilma Yunita dan Yusnaini. 2013. Pelatihan dan Implementasi budidaya sayuran organik di kelurahan Lingkar Selatan Kota Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No.55 Tahun 2013.ISSN: 1410-0770.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/Ot.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik, Pasal 1 Ayat 1.
Stone, P. B., Lieblein, G., & Francis, C. (2008). Potentials for Organik Agriculture to Sustain Livelihoods in Tanzania, International Journal of Agricultural Sustainability, 6 (1), 22- 36